Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang dipeerjualbelikan.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
- – - – -
Seseorang mendirikan suatu perusahaan, tentunya memiliki tujuan
yaitu profit maximization (short run) dan going concern (long run).
Untuk mencapainya, perusahaan perlu melakukan aktivitas (bisnis)nya guna
mendapatkan keuntungan. Dan tentunya proses keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuannya tersebut harus masuk ke dalam pasar
dengan melewatii berbagai penghalang (barriers) serta berjuang untuk
mengalahkan para pesaing.
Dalam melakukan bisnis di dalam pasar, perusahaan perlu memiliki
product differentiation dan daya saing yang kuat (competitiveness) yaitu
dengan:
a. Price Competition: Efisiensi produk
b. Non Price Competition: Kwalitas, pelayanan, promosi, trademark, dan lain-lain.
Pasar memiliki beberapa definisi, yaitu:
1.Tempat atau mekanisme yang mempertemukan kepentingan produsen dan konsumen
2.Merupakan sarana untuk meningkatkan kepuasan konsumen
3.Sarana untuk mendistribusikan barang dan jasa bagi produsen
4.Sumber informasi, baik bagi produsen, maupun konsumen
Peraturan pemerintah –> Mempengaruhi jenis atau struktur pasar dan perilaku masyarakat.
a. Perilaku masyarakat –> Mempengaruhi supply dan demand –> Mempengaruhi harga pasar
b. Struktur pasar –> Mempengaruhi harga pasar
Harga pasar adalah harga yang mengoptimalkan kepuasan semua pihak yang bertransaksi.
A. STRUKTUR PASAR
Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang
mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar (Bain, 1952).
Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran
perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
Dalam teori ekonomi mikro, struktur pasar dibagi dalam empat macam bentuk (Paul A. Samuelson, 1995 p. 193-194), yaitu:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh
jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Banyak pesaing. Bila
produsen pada pasar persaingan ingin mendapat keuntungan atau profit
maksimum, tidak bisa dilakukan, karena harga ditentukan oleh pasar.
Produsen hanya sebagai price taker.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek, ada 2 (dua) kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan pada pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
1) Perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau berproduksi
sampai batas MC=MR,dengan tujuan mendapatkan laba maksimum. MC
(Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue), pada pasar persaingan
sempurna MR=AR=P-
2) Bila tidak memungkinkan alternatif 1 diatas, karena harga
tergantung pasar, maka perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau
berproduksi sampai batas AVC=MR, dengan tujuan meminimumkan kerugian.
Kerugian yang diderita adalah sebesar Q kali AFC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Panjang, dan menjaga agar tetap bertahan (exist) makapaling tidak ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan perusahaan pada pasar persaingan sempurna ini, yaitu:
1) Perusahaan haus beroperasi atau berproduksi ssebaik mungkin (as best as possible)
dengan tujuan agar dapat beroperasi dengan optimal. Tetap diusahakan
beroperasi pada saat MR=AR=P –> untuk ini perlu diusahakan biaya
marjinal jangka panjang mendekati biaya marjinal jangka penndek
(SMC=LMC)
2) Jangan sampai mengalami kerugian yang membuat usaha berhenti.
Hal ini diusahakan agar perusahaan dapat mengganti berbagai peralatan
produksi yang sudah tidak layak, namun diusahakan agar biaya rata
Rata perunit jangan sampai melebihi harga jual –> ATC= P
3) Mencari alternatif usaha yang baru, sehingga dapat menikmati
keuntungan optimal dalam jangka pendek selanjutnya. Karena usaha yang
dijalankan saat ini sudah tidak mungkin lagi menghasilkan laba ekonomis.
Contoh pasar persaingan sempurna antara lain, yaitu pasar
hasil-hasil produksi pertanian, pasar industri kerajinan tangan oleh
rakyat, pasar tenaga kerja pelaksana, bursa efek, pasar uang dan pasar
modal, barang konsumsi hasil industri rumah tangga dan sebagainya.
2.Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang
terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu
mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
1).Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang sangat
mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar
persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat
perbedaan-perbedaan pada produknya (differensiasi produk) dibandingkan
produsen lain.
Pasar monopolistik adalah pasar dengan produsen sangat banyak,
hanya saja produk yang dihasilkan berbeda (tidak seragam), atau unik.
Banyak pesaing, namun produknya berbeda beda. Bila produsen pada pasar
persaingan ingin dapat keuntungan atau profit maksimum, masih bisa
dilakukan, karena harga dapat dipengaruhi oleh produsen. Produsen dapat
bertindak sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Untuk mencapai keseimbangan Jangka Pendek,
perusahaan pada pasar persaingan monopolistik ini, yaitu: Perusahaan
akan berusaha untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas MC=MR,
dengan tujuan mendapatkan laba maksimum –> MC (Marginal Cost),
dan MR (Marginal Revenue), pada berbagai bentuk pasar (termasuk pasar
persaingan monopolistik).
Contoh pasar persaingan monopolistik antara lain, yaitu pasar
obat-obatan, pasar barang ritel seperti sabun, shampoo, pasta gigi,
kosmetik, dan sebagainya. Di Indonesia, pasar kosmetik dikuasai oleh
beberapa produsen yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu.
2). Pasar Monopoli
Di pasar ini, hanya ada satu produsen. Tidak ada pesaing, dipasar
sendirian. Bila produsen yang monopolis ingin dapat keuntungan atau
profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan menurunkan supply,
sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak
sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Kerugian masyarakat karena Pasar Monopoli:
a. Berkurang atau memburuknya efisiensi dan daya saing ekonomi nasional
b. Berkurang atau hilangnya sebagian kesejahteraan masyarakat
Pemerintah sebagai eksekutif penyelenggara negara, bertugas
melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat..Berkaitan dengan
pasar monopoli ini, yang dirugikan adalah masyarakat konsumen, dan
Ekonomi nasional secara keseluruhan, maka pemerintah perlu melakukan
langkah mempengaruhi pasar (market intervention), melalui:
a. Penetapan harga tertinggi (Ceiling Price)
b. Menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa (distribution channel)
Manfaat dari Pasar Monopoli:
a. Monopoli untuk menekan biaya produksi
b. Monopoli untuk menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat terbatas
Contoh pasar monopoli antara lain, yaitu PT. Perusahaan Listrik
Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang
menyediakan kebutuhan listrik di Indonesia.
3). Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar dimana hanya ada beberapa produsen.
Hanya ada beberapa pesaing. Bila produsen yang olipolis ingin dapat
keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan
berkolaborasi (kerjasama) dengan dengan produsen lain menurunkan
supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak
sebagai Price Setter.
Profit maksimum atau P maks tercapai pada tingkat produksi dimana MR = MC.
Terbentuknya pasar oligopoly ini didorong oleh adanya hambatan (barriers)
untuk masuk pasar bagi pemain atau produsen baru. Hambatan untuk masuk
pasar yang dihadapi oleh pemain atau produsen baru ini, antara lain
disebabkan oleh paling tidak 2 (dua) faktor, yaitu:
1. Besarnya Skala Ekonomis dari industri tersebut
Pada umumnya untuk industri yang padat modal dan teknologi,
seperti industri logam dan kimia, biasanya memiliki skala ekonomis, atau
Titik Impas (Break Event Point) yang besar.
2. Tingkat kerumitan (Kompleksitas) pengelolaan usaha yang tinggi
Karena rumitnya pengelolaan usaha ini, baik dari segi teknologi,
jaringan usaha, pemasok dan sebagainya, menyebabkan tidak banyak pemain
atau produsen baru yang mampu masuk pasar. Hal ini menyebabkan halangan
(bariiers) untuk masuk pasar relatif tinggi.
Karakteristik Pasar Oligopoli:
- Hanya ada sedikit (beberapa) jumlah produsen atau pemain dipasar monopoli
- Produk yang dihasilkan bisa seragam (homogeen) atau berbeda (differentiate)
- Relatif tinggi dan terjaganya loyalitas konsumen
- Relatif tingginya hambatan masuk dan keluar pasar (Entry and Exit barriers)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Oligopoli antara lain:
1. Produsen pada pasar Oligopoli dapat melakukan kerjasama dalam mengatur penawaran (Supply)
–> Ini akan mengarah pada monopoli (melakukan kesepakatan
produksi atau harga, yang dilarang oleh UU namun hal ini dapat
terjadi, bila penegakkan hukum (Law enforcement ) dinegara tersebut tidak jalan.
2. Masing masing produsen akan konsentrasi pada kepentingan
usahanya. Dengan demikian, maka bila salah satu produsen melakukan
kebijakan produksi, atau harga, maka selanjutnya bisa terjadi :
- Perusahaan lain tidak bereaksi (dengan cara yang sama), namun tetap kosentarasi dengan pasarnya
- Ditanggapi oleh produsen lain, dalam rangka mempertahankan
pangsa pasarnya. Hal ini membuat kurva Marjinal Revenue (MR)
menjadi patah –> Akan membentuk KINKED CURVE DEMAND
Model Analisis Perilaku Pasar Oligopoli:
Pada pasar oligopoli berlaku prinsip: Bila salah satu perusahaan
di pasar oligopoli ini membuat kebijakan bisnis yang baru (produksi,
harga, promosi dan sebagainya), maka Perusahaan atau pemain lain akan
berreaksi atau melakukan langkah serupa untuk mempertahankan pangsa
pasar (market share) nya. “Strategic behavior of
Oligopolist: Actions taken by firm in oligopolistic market to plan for
and react to competition from rival firms”.
Dalam menganalisis pasar Oligopoli ini, sering digunakan pendekatan teori permainan (Game Theory), misalnya : Prisonner dilemma. teori pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria tertentu (decision theory).
Dalam teori ekonomi mikro, model oligopoli dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Oligopoli non-kolusif. Terdiri dari model cournot, model bertrand, model chamberlain, model sweezy, dan model stackelberg.
2) Oligopoli kolusif. Terdiri dari kartel dan kepemimpinan harga. (A. Koutsoyyianis, 1975:216-253)
Contoh pasar oligopoli antara lain, yaitu di Indonesia terdapat
dengan mudah dijumpai pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar
otomotif, dan pasar yang bergerak dalam industri berat.
- – - – -
Kegagalan pasar akan terjadi jika terjadi ketidak seimbangan pasar,
sehingga produksi dan konsumsi berada di bawah tingkat keseimbangan
pasar, maka surplus sosialnya (Produsen dan Konsumen surplus) tidak
oprimal. Hal ini dapat terjadi karena behaviour dari pelaku ekonomi yang
cenderung memaksimalkan laba (profit) nya sehingga akan mengakibatkan
berkurang atau bahkan hilangnya surplus sosial. Dan ini merugikan
kepentingan publik.
Bila kegagalan pasar terjadi, maka diperlukan intervensi pemerintah dalam bentuk:
Menetapkan harga terendah (Floor price): Untuk melindungi produsen.
Menetapkan harga tertinggi (Ceiling price): Untuk melindungi konsumen.
Mengenakan pajak, maupun pemberian subsidi.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, bahwa peraturan pemerintah
memegang peranan penting dalam mempengaruhi struktur pasar dan perilaku
masyarakat.
sumber : http://renoanggoro.wordpress.com/2011/12/01/struktur-pasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar