Ini bukan cerita drama atau romantis. Tp sebuah pengalaman hidup dari Bukittinggi yang mungkin bisa menjadi teladan untuk semua. Semuanya berawal dari keinginan Jefri Van Novis melanjutkan studi ke universitas. Jefri temasuk murid yang pandai disekolahnya, namun ia bukan dari keluarga yang serba berkecukupan. Namun begitu ia tetap mengikuti SPMB ( Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)dan ia bersukur sekali karena masuk menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi terfaforit di Sumatera Barat yaitu Universitas Andalas jurusan Ekonomi.
Meski senang dan banggga, tetapi Jefri harus memutar tak untuk membiayai uang kuliah yang terbilang tinggi bagi keluarganya. Lalu ia memutuskan untuk kuliiah sambil berdagang. Pihak keluarga menyetujuinya karena latar belakng keluarganya adalah pedagang.
Disini lah awal dari bisnis Jefri dan ia mulai dengan berdagangpakaian dalam wanita - bra, celana dalam, korset dan sejenisnya – merek Bonita,yang iproduksi oleh kakanya di Jakarta.
Pada awalnya hanya bermodalkan kepercayaan yang di berikan kakak sepupunya selama satu minggu untuk memasarkan produk tersebut, dan ia harus membaya produk tersebut satu minggu kemudian.
Semangat dan keuletan Jefri membuatnya tidak pantang menyerah, ia memasarkan produk-produk itu kesemua kalangan dan semua tempat di padang baik pasar trdisional sampai ketoko-toko. Bahkan kekampuspun ia tidak ragu untuk membawa dagangannya dan menawarkan kepada rekan-rekan kampusnya.
Banyak orang yang salut dengan semangatnya dan banyak pula yang mencemoohnya namun hal tersebut dinikmati gefri sebagai tantangan.
Meskipun Jefri sangat sibuk dengan dagangannya, bukan berarti ia harus melupakan perkuliahannya. Hal ini ia buktikan, ia menyelesaikan studi di Jutusan Manajemen Pemasaran hanya dalam tempo 3,5 tahun dengan IPK 3,3. Setelah lulus kuliah pada tahun 2004 ia tetap melakukan usahanya,dan membatu kakanya berdaganr di pasar Aur Kuning. Sambil berdagang ia mempelajari seluk beluk pasar grosir terbesar di Sumatra barat dan coba menggali potensi-potensi bisanis yang dapat dilakukan di sana.
Sampai pada akhirnya di tahun 2006 ia mencoba membangun bisnisnya sendiri yang bergerak di bidang industri perjalanan dan wisata yang di berinama Bonita tour and Travel.
Jefri merintis usahan ini dengan modal yang tidak terlalu besar dengan menjadi suagen yang melayani pemesanan tiket pesawat. Pada tahun 2007 ia menggadeng kakanya untuk membuat perseroan terbatas dan mengubah bisnisnya menjadi sebuah agen resmi. Karena modal yang terbatas ia hanya bias mengajukan satu demi satu maskapai mulai dari Mandala Airlines sampai dengan maskapai besar Garuda Indonesia.
Potensi bisni pada sector ini terbilang besar, dengan modal jejaring luas dikalangan para pedagang besar dan grosir di pasar Aur Kuning, ia dapat meraup peluang dari hal tersebut.
Ketatnya persaingan antar maskapai penerbangan dan banyaknya bis antarkota antar provinsi membuat margin dari penjualan tiket udara semakin kecil. Namun hal ini tidak menjadi halangan oleh Jefri dalam usahanya, dengan keuletan dan keseriusannya kini setiap bulannya Bonita bias menjual sekitar seribu tiket ke berbagai destinasi.
Dalam pemasarannya ia tidak ragu-ragu untuk menyebarkan 2 ribu brosur ke berbagai macam toko dan keberbagai macam media yang bias di jadikan sebagai ajang promosi. Biasa dikatakan sari semua pelanggannya 70% berasal dari lingkungan pasar Aur Kuning. Sukses membesarkan bonita di kota asalnya, ia betekad untuk membuka cabang di Jakarta. Dan pada akhir maret ia berhasil membuka cabang di Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Disini ia harus bekerja keras kembali untuk agar si cantik Bonita dapat menarik hati para pelanggannya. Setelah berjalanya waktu Jefri mempunyai impian ingin membesarkan Bonita, ia akan mencoba mengenbangkan jasa pengiriman barang seperti kargo dan titpan kilat dan ia juga berniat ke usaha penukaran uang (money changer). Ia ingin bisnisnya terus melambung tinggi lebih tinggi dari pesawat terbang di udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar